Kalimat diatas merupakan satu dari beberapa ucapan terkenal milik Sir Alexander Chapman Ferguson, mantan pelatih Manchester United yang menukangi setan merah selama 26 tahun. Bukan sekedar kalimat melainkan juga pernyataan sikap atas apa yang Fergie selalu terapkan pada tim yang dibangunnya tersebut. Fergie selalu membangun tim dengan fondasi yang kuat, maka ketika satu pemain mulai merasa hebat dan lebih besar daripada dirinya atau bahkan klub itu sendiri, Fergie tidak akan segan untuk membuangnya seberapa hebatnya pemain tersebut.
David Beckham, Ruud van Nistelrooy, bahkan kapten tim tersukses sepanjang masa yaitu Roy Keane adalah beberapa pemain hebat yang merasakan sikap Fergie tersebut. Beckham yang merupakan produk asli akademi "Class of 92" dilego ke Real Madrid setelah bertingkah bak artis dan dirasa telah melebihi batas. RvN juga sama dilepas ke Real setelah "ngambek" karena tidak dimainkan pada Final Piala FA. Dan terakhir, Keane diusir oleh Fergie setelah memaki junior-nya melalui siaran langsung pada MUTV. Padahal ketiga pemain ini merupakan bagian integral dari tim yang menguasai Premier League diawal abad 21.
Tapi United bukan hebat karena satu-dua pemain saja, aspek taktikal dan kedisiplinan yang dibangun sejak awal oleh Fergie-lah kunci kesuksesannya dalam menguasai Premier League selama 26 tahun. Nomor punggung 7 yang ditinggalkan Beckham diwariskan Fergie pada bocah Portugal yang berasal dari Funchal dan peran Nistelrooy diambil alih oleh seorang fan Everton yang telah bergabung sebelum Ruudtje didepak. Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney menjadi bagian integral setan merah yang baru dan bermain dengan "United Way". Tidak lama United kembali menjadi tim yang menakutkan dengan menjuarai EPL 3 musim berturut dan menjadi juara Eropa dan Dunia.
Berkaca dari sejarah diatas, kini fans MU tidak perlu cemas terkait isu kepindahan Angel di Maria dan David De Gea. Di Maria yang gagal pada musim perdana-nya meskipun menyandang gelar "Pemain Termahal Klub Sepanjang Masa" ketika ditransfer musim sebelumnya tidak kunjung hadir pada pra-musim MU. Bahkan pemain ini dikabarkan telah menjalani tes medis dengan raksasa Prancis, PSG alih-alih berjuang untuk tempat utama yang direbut oleh Ashley Young. Jadi dapat kita simpulkan seberapa hebatnya Di Maria dalam skill, dia bukanlah pemain yang lebih besar dari Ashley Young. Jadi buat apa takut untuk melepas seorang pemain gagal?
Terakhir soal De Gea, tidak ada pemain besar dunia yang tidak akan terpikat oleh tawaran Real Madrid bahkan CR7 tahu itu. Jika memang De Gea sudah merasa lebih besar dari klub dan tidak mau menandatangi perpanjangan kontrak, maka apa gunanya mempertahankan hubungan yang sudah setengah hati? Tapi fans United tidak perlu gelisah karena van Gaal bahkan telah menyiapkan berbagai rencana cadangan mulai dari mendatangkan dua anak asuhnya secara gratis (Victor Valdes dan Sergio Romero), menyiapkan darah muda dari akademi (Sam Johnstone), atau bahkan membidik mantan pilihan pertamanya di Timnas Belanda (Jasper Cillesen). Pilihan yang manapun sebaiknya fans United tetap tenang karena "Tidak Ada Pemain yang Lebih Besar Daripada Klub itu Sendiri", pemain datang dan pergi tapi Manchester United tetap Manchester United.