Selasa, 04 Agustus 2015

Tidak Ada Pemain yang Lebih Besar Daripada Klub

Kalimat diatas merupakan satu dari beberapa ucapan terkenal milik Sir Alexander Chapman Ferguson, mantan pelatih Manchester United yang menukangi setan merah selama 26 tahun. Bukan sekedar kalimat melainkan juga pernyataan sikap atas apa yang Fergie selalu terapkan pada tim yang dibangunnya tersebut. Fergie selalu membangun tim dengan fondasi yang kuat, maka ketika satu pemain mulai merasa hebat dan lebih besar daripada dirinya atau bahkan klub itu sendiri, Fergie tidak akan segan untuk membuangnya seberapa hebatnya pemain tersebut.

David Beckham, Ruud van Nistelrooy, bahkan kapten tim tersukses sepanjang masa yaitu Roy Keane adalah beberapa pemain hebat yang merasakan sikap Fergie tersebut. Beckham yang merupakan produk asli akademi "Class of 92" dilego ke Real Madrid setelah bertingkah bak artis dan dirasa telah melebihi batas. RvN juga sama dilepas ke Real setelah "ngambek" karena tidak dimainkan pada Final Piala FA. Dan terakhir, Keane diusir oleh Fergie setelah memaki junior-nya melalui siaran langsung pada MUTV. Padahal ketiga pemain ini merupakan bagian integral dari tim yang menguasai Premier League diawal abad 21.

Tapi United bukan hebat karena satu-dua pemain saja, aspek taktikal dan kedisiplinan yang dibangun sejak awal oleh Fergie-lah kunci kesuksesannya dalam menguasai Premier League selama 26 tahun. Nomor punggung 7 yang ditinggalkan Beckham diwariskan Fergie pada bocah Portugal yang berasal dari Funchal dan peran Nistelrooy diambil alih oleh seorang fan Everton yang telah bergabung sebelum Ruudtje didepak. Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney menjadi bagian integral setan merah yang baru dan bermain dengan "United Way". Tidak lama United kembali menjadi tim yang menakutkan dengan menjuarai EPL 3 musim berturut dan menjadi juara Eropa dan Dunia. 


Berkaca dari sejarah diatas, kini fans MU tidak perlu cemas terkait isu kepindahan Angel di Maria dan David De Gea. Di Maria yang gagal pada musim perdana-nya meskipun menyandang gelar "Pemain Termahal Klub Sepanjang Masa" ketika ditransfer musim sebelumnya tidak kunjung hadir pada pra-musim MU. Bahkan pemain ini dikabarkan telah menjalani tes medis dengan raksasa Prancis, PSG alih-alih berjuang untuk tempat utama yang direbut oleh Ashley Young. Jadi dapat kita simpulkan seberapa hebatnya Di Maria dalam skill, dia bukanlah pemain yang lebih besar dari Ashley Young. Jadi buat apa takut untuk melepas seorang pemain gagal? 


Terakhir soal De Gea, tidak ada pemain besar dunia yang tidak akan terpikat oleh tawaran Real Madrid bahkan CR7 tahu itu. Jika memang De Gea sudah merasa lebih besar dari klub dan tidak mau menandatangi perpanjangan kontrak, maka apa gunanya mempertahankan hubungan yang sudah setengah hati? Tapi fans United tidak perlu gelisah karena van Gaal bahkan telah menyiapkan berbagai rencana cadangan mulai dari mendatangkan dua anak asuhnya secara gratis (Victor Valdes dan Sergio Romero), menyiapkan darah muda dari akademi (Sam Johnstone), atau bahkan membidik mantan pilihan pertamanya di Timnas Belanda (Jasper Cillesen). Pilihan yang manapun sebaiknya fans United tetap tenang karena "Tidak Ada Pemain yang Lebih Besar Daripada Klub itu Sendiri", pemain datang dan pergi tapi Manchester United tetap Manchester United.

Selasa, 28 Juli 2015

van Gaal Mau Apa?

Terlalu filosofis dan tidak mendengarkan perkataan orang lain. Bisa jadi kalimat tersebut sangatlah menggambarkan musim pertama Louis van Gaal dalam menangani iblis merah dalam gelaran musim kompetisi 2014/2015. Diawal masa kepemimpinannya van Gaal melulu menggunakan pakem 3-5-2 yang mengantarkan Belanda (yang dia asuh) menduduki peringkat 3 pada Piala Dunia 2014 Brazil. Ia bersikeras menggunakan formasi 3 bek bagi Manchester United yang sejatinya tidak terbiasa dengan pakem ini. Selain karena pelatih sebelumnya yaitu Sir Alex Ferguson sangat menyukai formasi 4 bek sejajar, taktik 3-5-2 sangat tidak lazim ditemui pada tim-tim Premier League yang mengandalkan pola permainan kick and rush.
(Louis van Gaal Pelatih Manchester United)
Jadi apa sebenarnya mau van Gaal? Van Gaal adalah tipe pelatih bertangan dingin yang kekeuh pada filosofinya. Hal ini cukup beralasan karena filosofinya ini sudah mengantarkannya mendapatkan berbagai gelar selama hidupnya. Tapi langsung menancapkan filosofi kuat di musim perdana dengan setan merah? Nanti dulu... Manchester United masih terlihat gamang dalam menggunakan taktik Total Footbal yang van Gaal inginkan di musim perdananya.
(van Gaal dan berbagai gelar yang telah diraih)
Total Football dan pendekatan Attacking Pressure adalah taktik bermain spektakuler yang dikembangkan di Belanda. Van Gaal merupakan generasi ketiga setelah Rinus Michel dan Johan Cruyff yang dinilai paling mampu menggambarkan fantasi tentang taktik indah ini. Taktik ini membutuhkan cara bermain yang extra fluid dimana hampir semua pemain (iya 11 pemain tidak terkecuali kiper) harus ikut ketika menyerang maupun bertahan. Ketika menyerang kiper akan berfungsi sebagai meevoetballende goalkeeper atau disebut juga ball-playing goalkeeper yang tidak hanya nyaman bermain didalam kotak penalty, namun juga bertanggung jawab menaikkan garis pertahanan hingga mendekati garis tengah ketika menyerang dan bertugas menyapu bola hasil serangan balik yang jatuh dibelakang pemain belakang. Kiper dalam fungsi Total Football dituntut untuk juga piawai dalam menggunakan kedua kakinya sama seperti pemain lapangan karena memiliki tugas dalam ikut serta membangun serangan balik yang cepat atau memulai serangan di awal.

Begitupun juga pemain lapangan, permainan total football menuntut pemain untuk memahami dan bisa bermain dalam posisi yang berbeda-beda. Bek akan ikut menyerang dan penyerang akan ikut bertahan. Jenis pemain seperti ini sangat susah ditemui pada era sepak bola modern kini karena pelatih terbiasa menggunakan formasi yang relatif sama dalam mengarungi Liga yang panjang, hasilnya pemain dituntut menjadi spesialis pada posisinya masing-masing.

Manchester United yang hancur pada musim sebelumnya dan ditinggalkan dua pilar utamanya di lini belakang (Vidic dan Rio) kedatangan berbagai amunisi anyar dengan harga mencapai 150 juta poundsterling dalam bentuk Herrera, Shaw, Falcao, dan pembelian termahal mereka sepanjang sejarah Angel di Maria. Tapi apa yang terjadi pada musim perdana van Gaal? MU hanya mampu mencapai target minimal yaitu posisi keempat di Premier League dan tersisih lebih awal di Carling Cup. Van Gaal menggunakan taktik yang berbeda-beda pada tiap pertandingan dan bahkan hampir menggunakan susunan bek yang berbeda. Bisa jadi hal ini dikarenakan badai cidera atau eksperimen yang memang van Gaal inginkan. Tapi apakah ini berarti van Gaal gagal? Nanti dulu...

Pertama kita bahas adalah badai cidera yang menimpa pemain MU secara bergantian pada musim lalu. 39 pemain MU bergantian mengalami cidera pada perhelatan Liga Premier musim lalu, terbanyak dibandingkan kontestan yang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Permainan Total Football membutuhkan tuntutan fisik yang kuat untuk terus berlari dan mendominasi selama 90 menit permainan. Berat tentu saja dan akumulasi-nya pemain akan sangat kelelahan dalam mengarungi musim yang panjang, terlebih jika harus bermain di tengah pekan di kompetisi eropa. Van Gaal terlihat tengah menggenjot fisik pemain di musim perdananya sehingga badai cidera tak dapat terelakkan. Hasilnya pemain yang rentan seperti van Persie dan Di Maria, serta Falcao yang berjuang memulihkan diri dari cidera tidak dapat masuk kedalam skema van Gaal. Pemain bertipe fluid seperti Rooney, Valencia, dan Young atau Fellaini malah yang mendapatkan tempat utama. Rooney yang mampu bermain sebagai Striker atau Gelandang tengah dan Valencia serta Young yang dapat membuktikan dapat digunakan sebagai wing back ataupun sayap menyerang, karakter pemain seperti inilah yang dibutuhkan van Gaal.

Selanjutnya dari pembelian pemain, terlihat pemain yang benar-benar murni didatangkan atas permintaan van Gaal dimusim lalu adalah Daley Blind dan Marcos Rojo. Dua pemain ini sangat cocok dengan van Gaal karena bersifat versatile. Seperti yang telah saya bahas sebelumnya di artikel Daley Blind : Holding Midfielder yang dinanti akhirnya hadir, membeli Blind adalah layaknya membeli 3 orang pemain sekaligus karena ia piawai bermain pada posisi Bek Kiri, Bek sentral ataupun gelandang tengah. Pun dengan Rojo, pemain ini dapat digunakan di posisi bek kiri ataupun tengah. Dan terakhir di bursa transfer Januari van Gaal mendapatkan kiper yang sangat cocok dengan skema idamannya, Victor Valdes, kiper terbaik dengan tipe Ball-playing Goalkeeper yang mengantarkan Barcelona mendominasi dunia beberapa tahun silam secara gratis.

(Pembelian Manchester United Musim 2015/2016)
Kini di musim keduanya van Gaal kembali menghamburkan banyak uang untuk mendapatkan 5 pemain diantaranya Scweinsteiger, Darmian, Depay, Schneiderlin, dan Sergio Romero (Bukan Ramos). Terdapat beberapa kesamaan dari pemain yang didatangkan, ya, selain 4 pemain lapangan sama-sama piawai ditempatkan di berbagai sisi, 3 dari 5 pemain adalah mantan anak asuh van Gaal. Artinya 5 dari 8 pembelian van Gaal adalah mantan anak asuhnya. Valdes adalah mantan anak asuhnya ketika menukangi Barca, Bastian ketika ia memenangkan berbagai gelar di Munchen, Romero ketika ia mengantarkan AZ menjadi jawara Belanda dan Depay serta Blind mantan anak asuhnya di Tin Nasional Belanda. Mengapa van Gaal banyak merekrut mantan anak asuhnya? Sekali lagi filosofi. Sulit menanamkan filosofi secara mendalam terlebih hanya dalam waktu setahun lalu, mungkin hanya beberapa pemain inti di musim lalu saja yang mampu mengerti filosofi van Gaal seperti Roo, Carrick, Smalling, Young, dan Herrera. Maka merekrut mantan anak asuhnya adalah salah satu jalan pintas menuju Total Football.
(Rooney, Kapten sekaligus pemain yang paling menggambarkan filosofi van Gaal)
Sekarang apa mau van Gaal sudah jelas bukan? Pelatih ini memang memiliki visi yang jelas sehingga dalam 3 musi kontraknya di MU dia sangat berambisi dapat merengkuh trofi Premier League yang ia idamkan sembari menanamkan filosofi yang kuat di dalam kubu Setan Merah. Bukan tidak mungkin jika visi 3 tahun ini akan menjadikan MU kembali menjadi tim tangguh yang disegani semu tim dan memiliki filosofi kuat seperti Barca ketika menguasai dunia dengan Tiki-Taka. Ryan Giggs sebagai calon suksesornya pun bisa jadi memiliki beban yang lebih ringan untuk meneruskan buah racikan van Gaal ketimbang yang ia lakukan ketika meneruskan kapal oleng Moyes dua tahun silam. Salut Meneer!!

Senin, 11 Mei 2015

Di Dunia Paralel Alternatif, Moza akan Memilih untuk Menjadi....

     Belajar UAS Statistika II malam ini tiba-tiba berhenti ketika tiba-tiba nemu file Live Concert Fall Out Boy di Phoenix yang dulu dikasih bos Aam buat dipelajarin sebagai gambaran aksi panggung untuk mainin lagu "Sugar We're Going Down" di malam puncak Disguise. Terus pikiran liar muncul, Moza di dunia paralel yang lain mungkin akan memilih untuk tidak melanjutkan kuliah dan jadi pemain band?
     Aneh emang kedengerannya, tapi kalau kamu terlahir dari anak guru musik yang dari kelas 5 SD udah mulai belajar pegang alat-alat semacam keyboard, gitar, dan drum mungkin nggak. Setiap weekend atau pulang sekolah saya selalu nungguin mama pulang ngajar di sekolah musik, terus masuk ke studio band yang kosong kalo lagi nggak ada yang nyewa, utak - atik Keyboard atau mukulin drum. Alih - alih terima diajarin piano klasik atau biola seperti yang mama ajarin, saya dan adik - adik saya malah "membangkang" dan belajar alat - alat band dari temen-temen mama yang juga guru musik. Alhasil dulu waktu SMP kalo ditanya cita-cita saya jelas nggak akan jawab "Pingin jadi Industrial Engineer" tapi jadi pemain band.
     Tapi sayang, jalur sukses yang ada di mindset orang Indonesia membuat saya harus merelakan mimpi saya tersebut. Kedua orang tua pun juga berpikir sama, ya kalau mau sukses harus belajar yang bener, terus lanjut kuliah, jadi engineer biar bisa kerja sama orang dan jadi kaya. Padahal kalo saya nurutin passion saya, boleh jadi saya sekarang lagi berdiri diatas panggung sambil nyembur air keatas sekenanya macem Joe Trohman atau ngedrum telanjang dada cem Andy Hurley ketimbang belajar penggunaan non-parametric test buat ujian statistika II.


     Terus kalo udah jadi pemain drum professional, sukses itu apa? Wkwkwk, nggak ada mimpi terindah buat drummer selain main didepan pemain yang lain kyk gini :p (yang kecil didepan sendirian itu Andy Hurley mimpin lagu "Dance Dance" didepan pemain yang lain)


ps : kepada anak saya di masa depan, papa nggak akan maksa kamu untuk masuk ITB atau SMA favorit kok nak, kalau kamu mau jadi pemain band atau pemain bola sekalipun papa nggak akan larang kamu!

Rabu, 22 April 2015

Ashley Young : Der Raumdeuter

Jika ada pemain yang saat ini paling berbahagia di kubu Manchester United, bisa jadi orang itu adalah Ashley Young. Sempat diisukan akan hengkang karena dianggap tidak berguna dan cuma memiliki skill "terjatuh di kotak penalti walaupun hanya dengan sentuhan selembut bantal dari bulu angsa" kini Young resmi menjadi key player United di sisi sayap kiri. 


Diawal musim, Young tampil brilian kala mencetak dua gol ke gawang LA Galaxy meskipun ditahun sebelumnya bukanlah merupakan tahun terbaiknya, bahkan bisa dikatakan semusim bersama Moyes tersebut adalah yang terburuk. Dengan penampilan tersebut, Van Gaal (pelatih MU yang baru) mulai yakin bahwa Young dapat menjadi pelapis yang baik bagi Di Maria, bintang termahal yang dibeli oleh Van Gaal diawal musim. 

Kelakuan Van Gaal yang hobi mengganti-ganti posisi pemain membuat pemilik nomor punggung 18 ini sempat mengisi bagian kiri terluar pada skema 3-5-2 kesukaannya. Young didapuk pada posisi tersebut untuk melapisi Luke Shaw yang mengalami cidera. Namun lagi-lagi Young membuktikan kehebatannya dengan tampil baik dan torehan 1 assist sampai Januari.

Namun perubahan taktik Van Gaal menjadi 4-4-2 pada medio Februari menjadi berkah tersendiri baginya. Pemain tersebut seakan menjadi pemain yang paling mampu mengejawantahkan keinginan pelatih di lapangan untuk melakukan penguasaan bola sepanjang pertandingan, dan melakukan pass-pass-pass. Tah heran, pemain ini bahkan mampu membuat Angel di Maria duduk manis di bangku cadangan.



Puncaknya pada pertandingan derby melawan Manchester City. Bersama dengan Daley Blind ia bertubi-tubi menggempur pertahan City dan menusuk segala ruang kosong. Ia berperan sebagai Der Raumdeuter yang melihat setiap celah dan menjadi "Space Invader" pada pertandingan itu. Hasilnya? 1 gol penyeimbang kedudukan dan dua assist manis pada Marouane Fellaini dan Smalling.

Ashley Young yang bangkit kembali bak Phoenix turut menggambarkan posisi United saat ini, meskipun kalah 0-1 pada pertandingan terakhir melawan Chelsea, namun penguasaan bola 71% di Stamford Bridge cukup menggambarkan kedigdayaan United saat ini yang sempat hilang dibawah arahan Moyes. Hanya tinggal United perlu mencari seorang striker tajam yang dapat memaksimalkan berbagai umpan datar tajam Valencia dari sisi kiri dan umpan lambung akurat Young dari sisi kiri.

Sabtu, 28 Maret 2015

Beberapa Pelajaran penting yang didapat Minggu ini :

  1. Prioritas pertama untuk memilih diberikan kepada dia yang paling banyak dipilih
  2. Jangan panik kalau tugas datang bertubi-tubi, kerjakan satu persatu dengan fokus, kurangi waktu tidur dan main, semua tugas akan selesai dengan kualitas maksimal
  3. Manusia berencana, hujan yang menghentikan

Rabu, 11 Maret 2015

Bahagia Adalah...

Sesederhana bertahan melewati minggu ini dengan sebaik-baiknya dan mulai memberikan tanda (v) pada setiap list deadline yang dibuat minggu sebelumnya. Semuanya akhirnya terlewati juga kan?


Dan lagi, pelangi nggak muncul sebagai akibat dari hujan yang kecil.


Jumat, 06 Maret 2015

Semangat Para Pejuang Ilmu!

Masih pantaskah anda semua mengeluh?




Dimana seseorang memimpikan hidup seperti "Anda"?

*Sebagai sarana menyemangati diri sendiri dalam menghadapi badai tugas dan ujian tengah semester. 

Kamis, 05 Maret 2015

Renungan Shalat Jum'at 6/3

Barusan beres shalat Jum'at. Salah satu informasi yang diberikan oleh khatib adalah bahwa 25 negara teratas yang menggunakan hukum islam adalah bukan negara dengan mayoritas penduduk islam. Artinya, kehidupan bernegara di negara tersebut telah sesuai dengan apa yang disyariatkan dalam Al-Qur'an (kecuali ibadah shalat mungkin) meskipun warga negaranya tidak pernah mengkaji kitab suci umat muslim tersebut.

Satu hal yang menarik adalah sang khatib bilang bahwa ajaran kita telah diambil. Tapi saya tidak berpendapat sama. Bagaimana bisa mereka mengambil ajarannya kalau membaca kitabnya saja tidak pernah?

Mungkin, kebanyakan kita yang beragama islam dan mengaku sebagai ajaran yang paling sempurna tidak pernah memahami secara benar apa isi Al-Qur'an sebagai kitab suci kita. Padahal salah satu tujuan diturunkannya adalah mengatur segala aspek kehidupan umat muslim. Beberapa mungkin sibuk menutup warung makan di siang hari pada bulan Ramadhan, atau melarang temannya untuk pacaran. Tapi inti dari Al - Qur'an sendiri tidak pernah mereka pahami dengan tetap melakukan kecurangan - kecurangan sambil mengentengkan kesalahan tersebut. Pun saya yang menulis demikian tidak berarti tidak melakukannya, saya pun masih jauh dari kesempurnaan dan masih berusaha untuk terus memperbaiki diri.

Jadi islam itu bukan embel - embel saja menurut saya, bukan berarti kita terlahir islam maka kita bisa hidup tenang - tenang. Bukan kata islam di KTP yang menyelamatkan kita, tapi perbuatan kita di dunia. Karena setiap perbuatan kita di dunia pasti akan diminta pertanggungjawabannya kan?

Satu lagi yang menarik, kalau orang islam yang bersyahadat dan sholat tapi kelakuannya nggak lebih baik dari warga negara 25 negara tadi, mana yang masuk neraka/surga ya?

Rabu, 04 Maret 2015

Apa Sudah Waktunya untuk Berhenti? Hari ini sudah Kamis


Ini bukan tentang 1 baris terakhir, bukan.
Hanya refleksi diri,

Dimana "tempat kembali" yang sebenernya?
Siapa "keluarga"-mu?
Apa ini waktu yang tepat untuk berhenti dan kembali?
Punya tenaga sebanyak itu untuk setahun kedepan?
Rela menunggu lebih lama?
Yakin ga ada penyesalan diakhir lagi kalau mau main dengan waktu?
Atau ini malah langkah awal untuk berkembang ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya?
Atau malah jalan yang salah dan tanpa arah?
Jalan yang ujungnya bahkan tidak match dengan tujuan paling awal

Hari ini sudah hari Kamis
Keputusan harus dibuat tapi masih se bimbang ini,
Tuhan

Selasa, 03 Maret 2015

Ed Sheeran - Thinking Out Loud


When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love
Will your eyes still smile from your cheeks

And darling I will be loving you 'til we're 70
And baby my heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Oh me I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am

So honey now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
Maybe we found love right where we are

When my hair's all but gone and my memory fades
And the crowds don't remember my name
When my hands don't play the strings the same way, mm
I know you will still love me the same

'Cause honey your soul can never grow old, it's evergreen
Baby your smile's forever in my mind and memory

I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe it's all part of a plan
I just keep on making the same mistakes
Hoping that you'll understand

But baby now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are, oh

(Ah la la, la la la, la la la, la la la la)

So baby now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Oh darling, place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are

Oh maybe we found love right where we are
And we found love right where we are


Kenapa lagu ini?
Entah, lagi suka muter berulang aja di playlist
Sambil mikir gimana dua orang bisa saling jatuh cinta?
It must be something like a magic

Senin, 02 Maret 2015

Balanja Bulanan : One of the Joy of Being Anak Kosan

Salah satu Joy of being anak kosan itu ya belanja diawal bulan, apalagi kalo bareng anak-anak sekosan. Malem ini abis nungguin hujan reda, tiga orang GGS 35 (Ganteng-Ganteng Sangkuriang no. 35) yang duit di dompetnya sama-sama Rp.0 berangkat seperti biasa buat belanja bulanan. Bulan ini nggak ke Borma lagi karena emang udah direncanain untuk belanja di Setiabudi Supermarket yang barangnya suka aneh-aneh. Ujung-ujungnya si anak baru dapet Mie Yakisoba, mustard, sama oatmeal. Enath karena emang butuh atau curious aja, wkwk. Curiousity does kill a cat, alhasil harga belanjaan doi jadi membengkak nggak karuan, haha. Kalau saya sih cuma belanja sewajarnya aja seperti yang ada digambar karena diakhir bulan lalu udah sempet beli ayam2an, ikan, sayur, tuna, kornet, dan sarden2an juga. 


Obrolan yang muncul dari kami bertiga? Nggak lama lagi kami bisa gini terus, ya paling lama 2 tahun lagi kan (Amiiin). Agak nyesel juga kebiasaan ini baru dilakukan di tingkat tiga, beruntung si TPB mulainya cepet, ntar ganti dia yang mengkader anak kosan Sangkuriang 35 kalo Saya-Jarrah-Eldi udah lulus, haha. Tapi yang paling bikin nggak sabar pasti belanja kayak gini bareng anak-istri sih pasti, hehe. Kata Jarrah sih ntar setengah belanjaannya bakal punya si anak yang bakalan as curious as a cat, tapi yang terbunuh bapaknya, :p

Sudahlah, mari lanjutkan belajar buat kuis besok dan review paper yang mencapai (34+14+6+23)=77 halaman, wk.

Sabtu, 07 Februari 2015

Daley Blind : Holding Midfielder yang Dinanti Akhirnya Hadir

     Holding midfielder, posisi yang menjadi mimpi buruk Manchester merah dalam beberapa tahun kebelakang. Semenjak kepergian Roy Keane selaku pemeran utama dalam posisi ini yang menjanjikan kenyamanan bagi 4 bek dibelakangnya, United belum pernah menemukan pemain yang nyaman di posisi ini. Pernah ada Djemba-djemba yang diproyeksikan menggantikan Keane, namun hal tersebut lebih dianggap sebagai salah satu kesalahan transfer terbesar Sir Alex, sang pemain kini bahkan merumput di Persebaya Surabaya. Kemudian Fergie kembali mencoba berinvestasi dalam diri Anderson, investasi mahal ini kembali gagal setelah musim ini Anderson ditransfer secara gratis kembali ke negara asalnya. 

(Roy Keane, perwujudan Fergie di lapangan hijau)

      Pada masa Keane, kepiawaian sang kapten dalam melapisi barisan pertahanan membuat Scholes dan 2 winger (Giggs-Ronaldo) bebas berkreasi menggempur pertahanan lawan tanpa ragu.Sejatinya, United telah menemukan pengganti Keane dalam diri Carrick. Namun permainan Carrick dinilai terlalu biasa dan kurang menonjol. Kadangkala, posisi ini bahkan harus dikerjakan oleh dua pemain sekaligus dengan ditemani Fletch atau Cleverley. Namun, saat ini United dapat bernapas lega sejak van Gaal menggunakan Daley Blind pada posisi ini.

(Perkenalan Blind pada awal musim ini)

     Sebelum terlalu jauh, saya akan menjelaskan posisi holding midfielder terlebih dahulu. Posisi ini dikenal juga dengan the Makelele Role, karena Makelele merupakan referensi terbaik bagi posisi ini. Sejatinya kita dapat mengklasifikasi holding midfielder menjadi dua jenis. Tipe pertama merupakan tipe bulldozer, seorang enforcer yang memberikan physical presence di tengah lapangan. Contoh terbaik tentu saja Makalele, Vieira dan Gattuso-nya Milan. Tipe kedua lebih halus, mereka lebih stylish dan berusaha mengontrol permainan dari dalam. Contoh terbaik tentu saja Xabi Alonso dan Busquets. Blind saya rasa termasuk kedalam tipe kedua ini. Ditengah dalam, posisi ini biasanya ditemani oleh partner dengan visi permainan yang tinggi, Gattuso punya Pirlo, Vieira punya Fabregas, dan dahulu Keane punya Scholes. Dan kini, Blind ditemani Rooney yang sudah bertransformasi menjadi seorang conductor di United. ( Baca : Rooney the Scoring Conductor Now)

     Posisi ini menuntut pemain yang memiliki ketenangan yang lebih, disiplin, mampu melakukan tracking ketika terjadi serangan balik, atau bahkan meng-cover posisi bek tengah yang telat mundur. Perannya adalah memotong supply bola dari tengah lapangan lawan menuju ke striker. Mereka akan melakukan pressing ke ruang kosong ketika terjadi serangan balik, tetap tenang dan memotong aliran bola kedepan. Disini mereka akan beradu tenang dengan playmaker lawan. Setelahnya, tugas mereka bukan menyapu bola, melainkan memulai serangan dari lini terdalam. Membagikan bola kepada pemain yang  telah berada di posisinya kembali. Menentukan the right pass juga sangat krusial, karena salah-salah bola kembali direbut lawan. Disini kekurangan Fellaini sebagai holding midfielder yang diproyeksikan Moyes tahun lalu, dia lebih sering mengacaukan alur permainan United ketimbang serangan lawan karena buruknya kemampuan passing Fellaini. Kadang lebih penting untuk melakukan umpan 10-yard ketimbang umpan jauh 60-yard yang tidak menghasilkan apa-apa. 


     Sekarang kembali ke Daley Blind, pemain ini merupakan jawaban yang tepat dari kebutuhan United. Ketika dibeli diawal musim, fans banyak yang bertanya kegunaan Blind selanjutnya, bukan karena sang pemain tidak bisa apa-apa, namun lebih karena versatilitas sang pemain. Ia dapat dimainkan di 3 posisi yang berbeda, bek kiri, bek tengah, dan defensive midfielder. Membeli Blind sama dengan membeli 3 pemain sekaligus! Salah satu bentuk kejeniusan van Gaal saya rasa. Namun pada pertandingan melawan Leicester yang dimenangkan dengan skor 3-1 minggu lalu saya akhirnya menemukan fungsi Blind. Ketika Rooney, di Maria, dan Januzaj bergantian menggempur pertahanan lawan bergabung dengan Falcao dan van Persie di depan, Blind tetap berada di belakang berjaga melapisi 2 pemain dibelakangnya karena terkadang Shaw dan Valencia, kedua bek sayap bahkan ikut-ikutan menyerang. Yang lebih mengerikan, Blind tidak hanya piawai dalam memutus aliran bola, namun juga piawai dalam memberikan bola setelahnya. Umpan terobosan kepada Wilson kala melawan Crystal Palace adalah salah satu contohnya. Bahkan tidak hanya itu, ketika menghadapi WBA ia juga mampu mencetak gol menggunakan tendangan dari luar kotak penalti dengan positioning yang sempurna.

(Gol Daley Blind ke gawang WBA)

     Saat ini usia Blind baru menginjak 24 tahun, masih sangat memungkinkan untuk terus mengalami perkembangan. Blind dapat menjadi pelapis yang sempurna bagi Carrick saat ini dan bukan tidak mungkin akan merebut posisi tetap dalam waktu yang tidak lama.


Lebih jauh : Video performa Blind (Credit to : Youtube)
Sumber informasi : Big Pang Theory buku merah, wawancara four four two kepada Carrick tentang posisi Holding Midfielder

Rabu, 04 Februari 2015

Stages in Creative Process

Sedikit ilmu yang didapatkan dari dosen perancangan I pagi ini untuk menemukan ide atau solusi dari setiap  permasalahan yang ada :
  1. Preparation : Find the "right answer"
    • Mencari gunting atau alat potong?
    • Mencari kursi atau tempat duduk?
    • Mencari pulpen atau alat tulis?
    • Mengejar seorang spesifik atau mencari pasangan hidup?
    • Karena apabila solusi sudah terkotakkan sejak awal, maka proses berpikir kreatif akan selesai di tahap ini, sebagai contoh kalau yang kita cari alat potong, bisa jadi jawabannya adalah sebuah benang. Jauh lebih murah dan mudah. Kalau yang dicari tempat duduk, bisa jadi jawabannya tas, jauh lebih praktis. Kalau yang dicari alat tulis, darah pun bisa jadi solusi, simple.
  2. Incubation : Be alone, then muses to find every alternatives exist
    • Proses inkubasi ide bisa jadi dilakukan sendiri, ataupun bersama-sama. Apabila satu orang mampu menghasilkan 10 alternatif solusi, minimal jika 2 orang yang melakukannya dapat mengeluarkan 50 solusi, bukan 2 x @10 = 20 solusi
    1. Illumination : Finding enlightenment from the alternative found
      • Pada fase ini, anda dilarang untuk melakukan judgment yang terlalu dini, tidak ada solusi yang terlalu aneh sampai harus ditertawakan. Sebagai contoh solusi memotong rumput menggunakan gigi dapat dikembangkan menjadi gigi baja, namun apabila anda sudah berhenti dan menertawakan alternatif gigi, maka proses pengembangan menjadi gigi baja tidak akan pernah terjadi
    2. Verification : Is the alternative Possible to do?
      • Langkah selanjutnya cukup simple, anda hanya perlu melihat apakah pilihan alternatif yang ada memungkinkan untuk dilakukan dengan sumber daya yang ada saat ini. Hal ini merupakan salah satu fungsi manajemen dimana dengan sumber daya yang ada, kita mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Dapat digunakan beberapa metode dalam pertimbangan seperti metode AHP(Analytic Hierarchy Process) atau perbandingan berpasangan.
    3. Execution : Do/choose it
      • Fase terakhir adalah eksekusi pilihan alternatif terbaik.
    Nah... The desired one is not always the best ternyata, feasibility juga harus dipertimbangkan dong

    Btw iklannya Liam Neeson di Super Bowl tentang Clash of Clans ini super lucu ya, wkwkwk

    " I don't know you, BigBuffetBoy85, but if you think you can hummiliate me and take my gold, think again.

    Oh, I'm coming for you with lots of barbarians and dragons. I can't wait to destroy your village, while you beg for mercy. but you will get no mercy. I will have my revenge"

    Parodi dari salah satu cuplikan scene legendaris Taken, one of my favorite film..




    Selasa, 03 Februari 2015

    Wk, Stupid of Me


    I'm forget to stay low, cz from the very beginning it was never been me,

    Thank You Fletch


    31 Januari 2015, Darren Fletcher akhirnya mengakhiri karir gemilangnya di teater mimpi. Fletcher telah melakukan 342 penampilan berbaju setan merah selama karirnya setelah dipromosikan dari tim reserves pada tahun 2002. Pada awal musim ini, Fletcher sempat diproyeksikan untuk menjadi wakil kapten mendampingi Wayne Rooney, namun posisinya diberikan kepada Carrick pada pertengahan musim mengingat Flecher jarang bermain dan hanya membuat 4 penampilan di liga karena gagal bersaing dengan pemain baru yang lebih muda seperti Blind dan Herrera.

    (Fletcher sempat diproyeksikan menjadi wakil kapten diawal musim)

    Darren Fletcher sempat didiagnosa menderita penyakit kronis kolitis ulserativa pada tahun 2011 yang mebuatnya harus menjalani perawatan dan menepi selama 3 tahun. Namun berkat kegigihannya dan dukungan seluruh suporter Mancheser United, dirinya mampu mengalahkan penyakit itu dan melakukan come back tahun lalu. Usahanya ini membuat produk asli akademi United ini semakin dicintai fans. Namun sayang, penampilannya tidak pernah mencapai puncak seperti ketika dirinya belum terserang penyakit ini.


    Fletcher meninggalkan United untuk bergabung dengan West Bromwich Albion dengan kontrak selama 2.5 tahun. Hal ini ia lakukan untuk mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak karena dibawah van Gaal ia jarang mendapatkan kesempatan ini.

    van Gaal on Fletcher :

    "I like him as a person and as a human being so we shall miss him, But he hasn't played so many times and that is always the main goal of a player. We have talked about that and he preferred to play."
    Read more at: http://www.standardmedia.co.ke/sports/article/2000150312/fletcher-says-goodbye-to-manchester-united



    #ThankyouFletch untuk segala yang telah engkau berikan kepada klub. We wish you nothing but the best in your next step and career.

    Rabu, 28 Januari 2015

    There is a Time...



    "There is... a time to be born, and a time to die. a time to plant, and a time to reap. a time to kill and a time to heal. a time to break down and a time to build up."

    -Ecclesiastes 3:1

    "Serpong, pagi ini, 5 tahun lalu"

    Selasa, 27 Januari 2015

    Manchester United, Why U So Medioker

    Sempat terlihat menjanjikan ketika membukukan 6 kemenangan beruntun, United kembali tampil medioker. Penampilan super apik yang terakhir diperlihatkan ketika menghancurkan Liverpool 3-0 tidak lagi terlihat seolah sudah digadaikan kepada setan demi janji memberikan kehancuran bagi sang rival. Menghadapi Cambridge United yang notabene berada 3 kasta dibawahnya United hanya mampu bermain imbang 0-0 pada putaran keempat piala FA. Medioker.
         
    (Steven Gerrard, kapten dari tim lemah ketika timnya dihancurkan United)

    Faktor pertama, keras kepalanya van Gaal yang terus-terusan menggunakan formasi 3-5-2 pada awal pertandingan. Oke bos, kamu berhasil dengan Belandamu di Piala Dunia 2014 kemarin, tapi ini Manchester United bung, dengan ciri khas dua bek sayap dan winger depan yang bergantian membombardir sisi pertahanan lawan. Pada pertandingan melawan QPR, suporter meneriakkan kemarahannya ketika formasi ini digunakan dan menghasilkan skor kaca mata pada akhir babak pertama. Hasilnya van Gaal menuruti dan mengubah filosofinya dengan memainkan 4-4-2 yang menghasilkan skor akhir 2-0 untuk kemenanganan United. Terus kenapa masih pake 3-5-2 sih bos?

    (What are you doing Fella?)

    Yang kedua, minimnya kreativitas. Kita punya pemain sekaliber Angel di Maria, Falcao, Wayne Rooney, dan Juan Mata. Tapi apa? Bahkan ketika dikalahkan Southampton 0-1 di Old Trafford bulan ini, United sama sekali tidak mencatatkan tendangan ke gawang!! Adnan Januzaj dan James Wilson yang digadang sebagai prospek cerah masa depan pun masih belum mampu menjawab ekspektasi publik.


    United menghadapi lawan yang relatif mudah pada bulan Februari, yaitu West Ham, Burnley, Swansea, dan Sunderland. Bukan lawan yang berat namun United harus memastikan raihan poin penuh agar dapat mengamankan persaingan memperebutkan tiket Liga Champions melawan Soton, Arsenal, dan Tottenham. Sehingga dengan skuad yang ada, van Gaal diharuskan mampu memaksimalkannya dalam setiap pertandingan ini. 

    Renungan Awal Tahun : Gagal (?)

    Terlalu risau akan melangkah kemana lagi, tapi lupa tempat pulang selalu terbuka di Jl. Cisitu Indah No. 60 A. Hangatnya canda kawan yang pernah senasib sepenanggungan di Jl. Cendekia 1 Serpong Banten.

    Terlalu risau dimana lagi dapat berkembang, tapi lupa kalau saat ini kaki telah berpijak di tempat, dimana bersama-sama kami mengembangkan masyarakat daerah asal saat membangun sentra air bersih untuk keperluan MCK dan perpustakaan desa. Atau diberikan kesempatan berbicara didepan ribuan siswa SMA demi memberikan pesan akan pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, berbagi informasi, berbagi semangat untuk maju. Atau dipertemukan link kenalan yang mampu menghasilkan puluhan juta. Memberikan pengalaman 35 menit seharga 30 juta, atau satu siang seharga 5 beasiswa penuh. Maka ini saatnya untuk berbagi segala pengalaman dan kesempatan yang dahulu diberikan dan dipercayakan kakak-kakak Debust ITB ini.

    Bukan tempat yang dikenal banyak orang memang, bukan. Bukan tempat yang besar dan bergelimang janji, bukan. Tapi berkembang tidak melihat seberapa besar tempatmu berkembang, seberapa dikenal tempat itu, tidak. Tapi seberapa besar kamu memberikan manfaat untuk setiap kehadiranmu, dan seberapa berharga nilai dari waktu yang telah diberikan. Bukan demi keren-kerenan dengan seragam berwarna sama dan berteriak lantang entah apa. 

    Maka syukurilah, karena kegagalan tidak akan selalu bernilai kegagalan. Mungkin itu membuka jalan baru yang lebih terang. Orang baru. Suasana yang baru. Karena Tuhan tidak pernah salah akan segala yang direncanakan-NYA.

    Kamis, 08 Januari 2015


         Bismillah, semoga sedikit inspirasi yang saya berikan minggu ini untuk almamater tercinta, yayasan pendidikan Raudhatul Jannah, dapat menginspirasi langkah teman-teman kecil saya untuk melanjutkan sekolah menuju SMA dan perguruan tinggi terbaik, berkembang menjadi lebih baik dan lulus dari ujian-ujian berat yang akan merintang dalam hitungan beberapa bulan kedepan. Terpenting adalah menjadi orang-orang besar yang tidak akan lupa untuk kembali jika memang dibutuhkan kelak.

    Minggu, 04 Januari 2015

    Alfian Terdampar di Jawa (Lagi)

         Bulannya indah. Bulat sempurna dan bersinar terang. Masih bulan yang sama dengan bulan yang bersinar 4 tahun yang lalu. Tapi kota kini berubah, kehidupan juga berubah. Tapi perubahan yang terjadi tidak akan pernah menghalangi dua anak manusia yang bersahabat untuk dapat saling bertemu dan mengenang kisah masa lalu, tidak juga jarak.

         Minggu, 4 Januari 2014 ketemu lagi sama Alfian "Kapten" Syahputra yang ketawanya masih jayus aja. Secara mengejutkan anak ini (akan) terdampar di Cilegon selama 1 bulan selama menjalani Kerja Praktik di PT. Krakatau Steel. Entah angin apa yang membuat doi dan 7 temannya memilih KP disini, tapi kebetulan banget saya juga lagi di Cilegon. Sempat berwacana untuk mengajak doi main ke Kota Tua Jakarta paginya, tapi kasian juga karena baru kemarin sampai sini naik pesawat dan besok harus masuk kerja jadi niat tersebut diurungkan. Setelah latihan nyetir di siang hari, sorenya kami janjian ketemu buat ngajak dia dan teman-teman keliling kota dan nyari bakso. Ngobrol banyak tentang teman dari temannya yang di ITB, kami kembali berwacana untuk jalan di libur weekend depan ke Pantai Anyer. 
         Semoga Gycent lain yang berada disekitar dapat mendengar pesan ini dan mewujudkan wacana ini (Berasa pesan Optimus Prime buat Autobot). Jarang-jarang kan bisa ketemu bocah Sumatera ini?

    *Nulis blog disela-sela pusing tugas penelitian paper.

    Jumat, 02 Januari 2015

    Raport Tengah Musim Manchester United (2)

    Michael Carrick











    Salah satu pemain senior didalam kubu Manchester United saat ini. Sempat mengalami cidera diawal musim namun sukses menjadi metronome di lapangan tengah United sekembalinya dari cidera. Turut serta dalam menghadirkan 6 kemenangan beruntun United pada kurun November-Desember dan tak terkalahkan hingga 10 pertandingan. Pemain berusia 33 tahun ini telah menjadi katalis dalam permainan United dan menghadirkan ketenangan di lini tengah sebanyak 11 kali dengan torehan 1 assist.
    Rating : 8

    Daley Blind










    Satu lagi pembelian sukses United. Dapat ditempatkan di posisi bek kiri ataupun gelandang tengah. Menghadirkan keseimbangan di tengah dan sudah bermain sebanyak 8 kali sebelum akhirnya harus menepi akibat cidera serius kala membela tim nasional Belanda. Sangat dominan di lapangan dengan 90,2% pass sukses ditambah catatan 1 buah gol.
    Rating : 8

    Darren Fletcher










    Bermain sebanyak 10 kali namun kebanyakan dari bangku cadangan. tidak lagi mampu mendominasi permainan dengan match fitness yang tidak begitu baik meskipun mampu mengalahkan virus berat yang sempat membuatnya absen lama. Sempat didelegasikan sebagai wakil kapten United namun saat ini posisi tersebut dioper kepada Carrick, salah satu pertanda bahwa karirnya sudah habis?
    Rating : 6

    Ander Herrera












    Mampu menyerang dan bertahan dengan sama baiknya, pemain yang aktif bergerak selama 90 menit pertandingan. Sempat menderita cidera tulang rusuk dan belum menjadi pilihan utama sekembalinya dari cidera. Namun ketika diturunkan mampu menghadirkan mimpi buruk bagi pertahanan lawan melalui posisi yang dalam. Memiliki catatan 2 gol dan 3 assist dari 10 pertandingan.
    Rating :7

    Marouane Fellaini












    Sempat bernasib tidak jelas diawal musim setelah dimusim sebelumnya berposisi entah apa dengan fungsi yang tidak jelas sama sekali. Namun cidera dan ketiadaan klub peminat membuatnya tetap bertahan di teater mimpi. Namun perlahan van Gaal mampu menemukan kembali form terbaik Fellaini dan menjadikannya perusak pertama dari serangan lawan di lini tengah dan kadang mampu memecah kebuntuan melalui tendangan keras jarak jauh. Sudah menciptakan 2 gol, ke gawang Stoke dan West Brom. Namun fungsi rambut besarnya masih belum diketahui sampai saat ini.
    Rating : 7

    Anderson














    Buruk dan kelebihan berat badan. Sudah selayaknya untuk dibuang sesegera mungkin karena tidak kunjung mencapai level yang diharapkan.
    Rating : 4

    Angel di Maria










    Worthed untuk setiap sen yang dikeluarkan United pada diri pemain termahal EPL ini. Dihadirkan dengan biaya 57 juta poundsterling, pemain ini menghadirkan kretivitas yang hilang sejak kepergian CR7.  3 gol dan 6 assist sampai akhirnya ia cidera hamstring dan belum kembali ke level tertinggi lagi. Juru selamat United musim ini.
    Rating : 9

    Juan Mata














    Pembajakan pemain terbaik Chelsea selama 2 tahun beruntun ini merupakan pembelian terbaik di era Moyes. Salah satu aktor penting dari kebangkitan United musim ini dengan 5 gol dan 3 assist dalam 17 pertandingan musim ini. Memiliki pass completion sebesar 90.3% dan memiliki kelebihan dalam melakukan key pass.
    Rating : 8

    Adnan Januzaj














    Pemain muda andalan Moyes yang sering kali dijadikan starter musim lalu ini tidak mampu menunjukkan kemampuannya pada van Gaal sehingga kurang diberi kesempatan pada musim ini. Hanya tampil sebanyak 10 kali itupun 7 dari bangku cadangan tanpa banyak andil yang berarti. Dikabarkan akan reuni dengan Moyes di Sociedad sebagai pinjaman untuk sisa musim ini.
    Rating : 6

    Wayne Rooney












    Kapten fantastis yang menjadi motor utama kebangkitan United. Selain kecerobohan yang dilakukan ketika mendapat kartu merah pada pertandingan melawan West Ham United, penampilannya sangat superior musim ini. Dapat menerima ditempatkan di posisi baru sebagai gelandang tengah sesuai kebutuhan tim memperlihatkan kedewasaanya yang semakin tumbuh dan tetap mampu memberikan yang terbaik dalam 16 pertandingan yang sudah dijalani dengan catatan 8 gol dan 4 assist serta 1.1 aerial won per laga. Gol coming from behind ala Scholes menjadi trade mark-nya musim ini seperti kala menjebol gawang Liverpool dan Newcastle. (Lihat Juga Artikel : Wayne Rooney : Scoring Conductor Now)
    Rating : 9

    Falcao









    Striker yang dipinjam dari AS Monaco ini masih bergelut dengan masalah fitness selama setengah musim ini. Baru menghasilkan 2 buah gol ketika memberikan kemenangan dalam laga melawan Everton dan mengamankan poin kala bersua Aston Villa. Juga turut memberikan sumbangan 3 buah assist. Mulai menemukan ketajamannya diakhir Desember dan terlihat memiliki DNA kecintaan yang kuat bagi United.
    Rating : 7

    James Wilson










    Striker muda binaan akademi yang sempat mencuat diakhir musim lalu ketika menciptakan 2 gol pada debutnya melawan Hull City. Namun musim ini belum memberikan bukti nyata dalam bentuk gol selama dipercaya tampil sebanyak 9 kali dimana 7 sebagai cadangan. Masih butuh banyak pengalaman dan diharapkan dapat belajar banyak dari striker kelas dunia yang berada di sekelilingnya seperti Falcao dan RvP.
    Rating : 6

    Robin van Persie












    Striker utama United yang mulai dimakan oleh waktu. Meski sempat dicemooh diawal musim karena mnimnya gol yang ia sumbang, namun mampu menjawab kepercayaan van Gaal setidaknya dengan torehan 8 gol dan 2 assist. Masih akan menjadi pilihan utama setidaknya hingga akhir musim ini jika tetap mampu menjaga performanya saat ini.
    Rating : 8

    Louis van Gaal













    Jenius. Sempat memberikan hasil yang kurang meyakinkan dalam 10 laga awal, namun selanjutnya tidak terkalahkan disisa pertandingan yang ia jalani. Sempat meminta waktu 3 tahun untuk membangun tim sesuai dengan filosofinya, namun terlihat sudah mampu menjawab apa yang diinginkan pihak manajemen untuk musim ini setidaknya untuk masuk ke Liga Champions lagi. Menghadirkan kembali rasa percaya diri yang hilang total di era Moyes dimana pemain bermain dengan ogah-ogahan dan bahkan membangkang pada manajer. Semoga mampu semakin meningkatkan permainan United di sisa musim dan ikut bersaing dalam perebutan gelar.
    Rating : 10

    Overall

    Secara keseluruhan, permainan tim sudah jauh lebih baik dari musim lalu. Pemain menemukan kembali kepercayaan diri, ketajaman, dan fungsinya. Beberapa pemain bahkan mampu menunjukkan kembali taringnya yang walaupun sempat dinyatakan "habis" sebelumnya. Individu per individu sudah luar biasa, namun masih kekurangan jiwa pemimpin seperti Schmeichel, Gary Neville, Roy Keane, atau Cantona. Terbukti belum mampunya United melakukan comeback ketika lebih dahulu tertinggal. Rooney berpotensi menjadi pemimpin yang kuat untuk beberapa tahun mendatang. Lini pertahanan juga masih sering lalai dan panik ketika sudah keasyikan menyerang seperti kala bertemu Leicester.
    Rating : 8