Jangan langsung berfikiran negatif kalau dengar kata yang satu ini, "Galau", menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia galau itu:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
Disini galau diartikan sebagai pikiran yang kacau dan tidak karuan, tapi apakah galau ini selalu bermakna buruk?
Galau itu perlu, ketika dilakukan dalam rangka introspeksi diri, kadang orang merasa galau ketika mengingat kesalahan yang pernah dilakukan dimasa lalu dan hal ini akan menjadi positif apabila kita belajar dari apa yang telah terjadi itu dan berusaha menjadi lebih baik setelahnya, seperti firman Allah dalam Q.S. Al - Hasr : 18 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS.Al-Hasry(59):18).
Ayat diatas memerintahkan kita untuk "Introspeksi", muhasabah alias menghisab diri kita sendiri atas apa yang telah kita lakukan dikehidupan sebelumnya. Tentunya hal ini penting buat kita lakkukan sob, karena dikehidupan kekinian yang mengedepankan materialistis dan hedonis bisa jadi kita telah melakukan kesalahan dan telah menyimpang jauh dari jalan-Nya.
Galau itu perlu bro, dalam upaya menentukan pilihan yang terbaik untuk kita kelak. Sering banget dong kita galau diwaktu kita harus nentuin diantara beberapa pilihan yang harus kita ambil, contohnya waktu dulu saya duduk di kelas tiga SMA (Madrasah Aliyah sih sebenernya), galau banget tuh waktu harus nentuin jurusan kuliah, akhirnya ditengah kegalauan itu saya coba cari informasi tanya guru BK, orang tua, kakak kelas, dan teman - teman yang sudah lebih mengerti. Dan nggak lupa juga kalau lagi galau nentuin pilihan gini, ada baiknya kita melakukan Shalat Istikharah dan meminta petunjuk sama Allah.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqash: Rasulullah Shalallahu Aalaihi Wassallam bersabda: “Di
antara kebahagiaan manusia adalah menentukan pilihannya dengan Allah
dan diantara kebahagiaan manusia adalah keridhoanya pada apa yang Allah
tentukan. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah ia
meninggalkan Allah dalam pilihannya. Dan di antara tanda kesengsaraan
manusia adalah kemarahaannya pada apa yang Allah tetapkan atas dirinya” (HR. Imam Ahmad).
Hadits diatas menuntun kita tentang bagaimana menentukan pilihan yang
baik dan benar agar membawa kebahagiaan sekaligus memberi peringatan
agar kita tidak salah memilih dan terhindar dari kesengsaraan. Tentukanlah pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya dan tidak hanya memikirkan duniawi semata.
Nah jadi nggak selamanya galau itu buruk kan? Kadangkala galau itu perlu kita lakukan, asalkan kita arahkan menuju sesuatu yang positif.