Holding midfielder, posisi yang menjadi mimpi buruk Manchester merah dalam beberapa tahun kebelakang. Semenjak kepergian Roy Keane selaku pemeran utama dalam posisi ini yang menjanjikan kenyamanan bagi 4 bek dibelakangnya, United belum pernah menemukan pemain yang nyaman di posisi ini. Pernah ada Djemba-djemba yang diproyeksikan menggantikan Keane, namun hal tersebut lebih dianggap sebagai salah satu kesalahan transfer terbesar Sir Alex, sang pemain kini bahkan merumput di Persebaya Surabaya. Kemudian Fergie kembali mencoba berinvestasi dalam diri Anderson, investasi mahal ini kembali gagal setelah musim ini Anderson ditransfer secara gratis kembali ke negara asalnya.
(Roy Keane, perwujudan Fergie di lapangan hijau)
Pada masa Keane, kepiawaian sang kapten dalam melapisi barisan pertahanan membuat Scholes dan 2 winger (Giggs-Ronaldo) bebas berkreasi menggempur pertahanan lawan tanpa ragu.Sejatinya, United telah menemukan pengganti Keane dalam diri Carrick. Namun permainan Carrick dinilai terlalu biasa dan kurang menonjol. Kadangkala, posisi ini bahkan harus dikerjakan oleh dua pemain sekaligus dengan ditemani Fletch atau Cleverley. Namun, saat ini United dapat bernapas lega sejak van Gaal menggunakan Daley Blind pada posisi ini.
(Perkenalan Blind pada awal musim ini)
Sebelum terlalu jauh, saya akan menjelaskan posisi holding midfielder terlebih dahulu. Posisi ini dikenal juga dengan the Makelele Role, karena Makelele merupakan referensi terbaik bagi posisi ini. Sejatinya kita dapat mengklasifikasi holding midfielder menjadi dua jenis. Tipe pertama merupakan tipe bulldozer, seorang enforcer yang memberikan physical presence di tengah lapangan. Contoh terbaik tentu saja Makalele, Vieira dan Gattuso-nya Milan. Tipe kedua lebih halus, mereka lebih stylish dan berusaha mengontrol permainan dari dalam. Contoh terbaik tentu saja Xabi Alonso dan Busquets. Blind saya rasa termasuk kedalam tipe kedua ini. Ditengah dalam, posisi ini biasanya ditemani oleh partner dengan visi permainan yang tinggi, Gattuso punya Pirlo, Vieira punya Fabregas, dan dahulu Keane punya Scholes. Dan kini, Blind ditemani Rooney yang sudah bertransformasi menjadi seorang conductor di United. ( Baca : Rooney the Scoring Conductor Now)
Posisi ini menuntut pemain yang memiliki ketenangan yang lebih, disiplin, mampu melakukan tracking ketika terjadi serangan balik, atau bahkan meng-cover posisi bek tengah yang telat mundur. Perannya adalah memotong supply bola dari tengah lapangan lawan menuju ke striker. Mereka akan melakukan pressing ke ruang kosong ketika terjadi serangan balik, tetap tenang dan memotong aliran bola kedepan. Disini mereka akan beradu tenang dengan playmaker lawan. Setelahnya, tugas mereka bukan menyapu bola, melainkan memulai serangan dari lini terdalam. Membagikan bola kepada pemain yang telah berada di posisinya kembali. Menentukan the right pass juga sangat krusial, karena salah-salah bola kembali direbut lawan. Disini kekurangan Fellaini sebagai holding midfielder yang diproyeksikan Moyes tahun lalu, dia lebih sering mengacaukan alur permainan United ketimbang serangan lawan karena buruknya kemampuan passing Fellaini. Kadang lebih penting untuk melakukan umpan 10-yard ketimbang umpan jauh 60-yard yang tidak menghasilkan apa-apa.
Sekarang kembali ke Daley Blind, pemain ini merupakan jawaban yang tepat dari kebutuhan United. Ketika dibeli diawal musim, fans banyak yang bertanya kegunaan Blind selanjutnya, bukan karena sang pemain tidak bisa apa-apa, namun lebih karena versatilitas sang pemain. Ia dapat dimainkan di 3 posisi yang berbeda, bek kiri, bek tengah, dan defensive midfielder. Membeli Blind sama dengan membeli 3 pemain sekaligus! Salah satu bentuk kejeniusan van Gaal saya rasa. Namun pada pertandingan melawan Leicester yang dimenangkan dengan skor 3-1 minggu lalu saya akhirnya menemukan fungsi Blind. Ketika Rooney, di Maria, dan Januzaj bergantian menggempur pertahanan lawan bergabung dengan Falcao dan van Persie di depan, Blind tetap berada di belakang berjaga melapisi 2 pemain dibelakangnya karena terkadang Shaw dan Valencia, kedua bek sayap bahkan ikut-ikutan menyerang. Yang lebih mengerikan, Blind tidak hanya piawai dalam memutus aliran bola, namun juga piawai dalam memberikan bola setelahnya. Umpan terobosan kepada Wilson kala melawan Crystal Palace adalah salah satu contohnya. Bahkan tidak hanya itu, ketika menghadapi WBA ia juga mampu mencetak gol menggunakan tendangan dari luar kotak penalti dengan positioning yang sempurna.
(Gol Daley Blind ke gawang WBA)
Saat ini usia Blind baru menginjak 24 tahun, masih sangat memungkinkan untuk terus mengalami perkembangan. Blind dapat menjadi pelapis yang sempurna bagi Carrick saat ini dan bukan tidak mungkin akan merebut posisi tetap dalam waktu yang tidak lama.
Lebih jauh : Video performa Blind (Credit to : Youtube)
Sumber informasi : Big Pang Theory buku merah, wawancara four four two kepada Carrick tentang posisi Holding Midfielder
Lebih jauh : Video performa Blind (Credit to : Youtube)
Sumber informasi : Big Pang Theory buku merah, wawancara four four two kepada Carrick tentang posisi Holding Midfielder