Jumat, 18 Juli 2014

Louis Van Gaal is a Genius Old Geezer

     Musim 2014/2015 akan segera bergulir, Manchester United resmi menunjuk Louis Van Gaal sebagai manajer menggantikan David Moyes. Sosok manajer ini bukanlah nama asing lagi, dia pernah melatih tim - tim besar sekaliber Ajax, Barcelona, dan Munchen. Terakhir pria Belanda ini membesut tim nasional negaranya dan mempersembahkan juara ketiga.


      Tidak hanya melatih para pemainnya saja, Pelatih gaek ini pulalah yang memberikan pengalaman melatih kepada Guardiola dan Mourinho yang kini diyakini sebagai pelatih - pelatih terbaik eropa. Pengalaman ini mereka dapatkan ketika sama - sama menukangi Barcelona pada masa itu.
     Sekarang, kenapa sih harus Van Gaal? Sehebat apasih dia?

     Kalau harus dijawab pakai trofi, AZ dan Ajax pernah ia bawa meraih trofi Eredivisie, 2 gelar La Liga untuk Barcelona, dan masing - masing satu gelar Liga dan Piala Jerman untuk Bayern. Tambahan lainnya pelatih ini juga telah memenangi 2 gelar Liga Champions bersama Ajax serta Bayern dan meraih 1 piala UEFA dengan Barcelona.


     Dan yang terbaru bersama timnas Belanda di World Cup 2014, pelatih bertangan dingin ini melakukan beberapa siasat cerdik untuk terus melaju sampai babak semifinal, diantaranya :

1. Memphis Depay (Vs Australia)

 
     Keberhasilan pergantian pemain Van Gaal terjadi pada laga kedua Grup B melawan Australia. Belanda kesulitan dan tertahan imbang 2-2. Depay masuk menggantikan Bruno Martins Indi yang cedera di akhir babak pertama. Dan pada menit ke-68, tendangan jarak jauh pemain PSV Eindhoven ini sukses membobol gawang Australia dan jadi pahlawan kemenangan Belanda.

      Bukan hanya sampai di situ. Depay kembali menjadi "kartu as" Van Gaal di laga kontra Chile. Masuk menggantikan Jeremain Lens, pemain 20 tahun itu mencetak gol kedua Belanda pada menit-menit akhir dan menang 2-0.


2. Leroy Fer (Vs Chile)



     Pada laga kontra Chile, Belanda juga harus berterima kasih kepada pemain cadangan lainnya. Leroy Fer dimasukkan untuk menggantikan Wesley Sneijder di menit 75.

      Hanya butuh waktu dua menit bagi Fer untuk memecah kebuntuan Die Oranje. Pemain pengganti itu dengan sempurna menanduk bola ke gawang Claudio Bravo. Belanda unggul 1-0, sebelum digandakan pada akhir laga.


3. Klaas-Jan Huntelaar (Vs Meksiko)












     Laga 16 besar melawan Meksiko juga menjadi salah satu aksi Van Gaal menunjukkan kebolehannya. Huntelaar masuk menggantikan Robin van Persie yang tampil buruk di menit ke-76.

      Keputusan memasukkan Huntelaar sangat tepat. Belanda dapat penalti pada akhir-akhir laga. Meski dalam tekanan besar, penyerang Schalke itu menjalani tugasnya dengan baik. Belanda akhirnya menang 2-1 dan lolos ke perempat final. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak mengistimewakan satu orang pun dalam timnya, bahkan Van Persie yang merupakan kapten tim ia ganti ketika berada dibawah form dan keputusan ini bisa diterima sang kapten yang menunjukkan wibawa Van Gaal dimata pemain senior pun diakui, hal yang tidak didapatkan Moyes selama satu musim di United.


4. Tim Krul (Vs Kosta Rika)











     Terakhir adalah pergantian kiper yang dilakukan Van Gaal jelang adu penalti kontra Kosta Rika di babak perempat final. Saat skor masih sama kuat 0-0, Krul tiba-tiba dimasukkan tepat jelang babak tambahan usai.

      Jasper Cillessen pun akhirnya duduk di bangku cadangan untuk pertama kalinya meski terlihat ngambek. Ternyata, keputusan Van Gaal sangat tepat. Krul menepis dua tendangan eksekusi pemain Kosta Rika sekaligus memberikan tiket lolos bagi Belanda.


     Kini, ditemani legenda hidup United, Ryan Giggs, pelatih ini siap membawa Manchester Merah kembali ke jalur juara seperti musim - musim sebelumnya dengan ide - idenya. Kita tunggu taktik apa sajakah yang akan digunakan pelatih sarat pengalaman ini untuk United. Semoga Van Gaal mampu menjawab ekspektasi tinggi kami para pendukung setia setan merah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar